Senin, 23 Juni 2014























Untuk memenuhi kebutuhan sumber daya manusia yang berkualitas tinggi dalam penguasaan IPTEK yang didasari nilai keimanan dan ketakwaan, pada tahun 1996 BPPT mendirikan SMU Insan Cendekia di Serpong dan di Gorontalo melalui program penyetaraan IPTEK STEP (Science and Technology Equity Program) bagi sekolah-sekolah yang berada di lingkungan pondok pesantren.Pada tahun pelajaran pertama (1996/1997), penerimaan siswa SMU Insan Cendekia diprioritaskan bagi siswa-siswi SMU/MA kelas satu dan siswa-siswi lulusan SMP/MTs berprestasi yang berasal dari pondok pesantren dan sekolah islam lainnya. Akan tetapi, mulai tahun pelajaran kedua (1997/1998) SMU Insan Cendekia memberi kesempatan pula kepada siswa-siswi SLTP umum dan MTs baik negeri maupun swasta.Sejak tahun pelajaran 2000/2001 SMU Insan Cendekia baik yang berada di Serpong maupun di Gorontalo dilimpahkan pengelolaannya oleh BPPT kepada Departemen Agama RI. Untuk tetap mempertahankan ciri khas penguasaan IPTEK dan IMTAK, maka dalam pengelolaan dan pembinaannya Departemen Agama dan BPPT terus melakukan kerjasama. Selanjutnya nama SMU Insan Cendekia ditransformasikan menjadi MadrasahAliyah Insan Cendekia dengan tanpa mengurangi dan mengubah sistem pengajaran secara keseluruhan yang telah berjalan selama ini.Pada tahun 2001, dengan SK Menteri Agama RI, Nomor 490 Tahun 2001 MA Insan Cendekia Serpong berubah menjadi Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendekia Serpong.
Pada tahun 2013, MAN Cendekia Jambi resmi berubah nama menjadi MAN Insan Cendekia Jambi. Dan pada tahun pelajaran 2013/2014 mulai melakukan seleski penerimaan peserta didik baru bersama dengan MAN Insan Cendekia Serpong dan MAN Insan Cendekia Gorontalo.  (sumber : www.ic.sch.id)



Madrasah Aliyah Negeri (MAN) Insan Cendekia (IC) Serpong menempati peringkat kedua tertinggi secara nasional untuk hasil Ujian Nasional (UN) Tahun 2014. MAN IC hanya kalah dari SMA Negeri 1 Denpasar Bali.
“Alhamdulillah, MAN IC kembali menunjukan prestasinya dengan menempati peringkat kedua nasional untuk hasil UN 2014,” terang Direktur Pendidikan Madrasah M. Nur Kholis Setiawan kepada Pinmas, Jakarta, Jumat (20/06).
M. Nur Kholis menjelaskan bahwa Pusat Penilaian Pendidikan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan telah merelease lima besar hasil UN SMA/SMK/MA dan MAN IC menempati posisi kedua. SMA/SMK/MA yang masuk lima besar tertinggi hasil UN tahun 2014: 1) SMAN 1 Denpasar, 2). MANIC Serpong, 3) SMA Katolik 1 BPK Penabur, 4) SMAN 1 Gianyar, dan 5). SMAN 3 Denpasar.
UN MAN IC Serpong diikuti oleh 118 siswa, dengan rincian Jurusan IPA 88 siswa, dan Jurusan IPS 30 siswa. “Nilai Jurusan IPA tertinggi 56.65 dan terendah 47.90. Adapun untuk Jurusan IPS, nilai tertingginya 54.60 dan terendah 48.55,” terang M. Nur Kholis Setiawan.
Menurut M. Nur Kholis, prestasi ini semakin memperkokoh kualitas pendidikan di madrasah. Dengan demikian, pandangan umum yang mengatakan bahwa madrasah adalah lembaga pendidikan “kelas dua” semakin terjawab, bahwa itu tidak benar.
Doktor lulusan Jerman ini mengaku bahwa direktorat yang dipimpinnya selalu mendorong dan memfasilitasi program dan kegiatan ke arah perbaikan dan peningkatan mutu pendidikan dasar dan menengah di Kemenag melalui madrasah di semua jenjang.
Hal itu misalnya dilakukan melalui skema pendampingan dalam bentuk kegiatan-kegiatan seperti kompetisi sains madrasah yang bertujuan mendorong siswa/i madrasah berpacu dengan prestasi. (sumber : kemenag.go.id)